PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,28 triliun sepanjang sepuluh bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut sudah melampaui target dibidik tahun ini.
Performa laba sebelum pajak sepanjang JanuariOktober tersebut tercatat mencapai 170,39% dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2025.
BACA JUGA : Pemerintah Akan Naikkan Plafon KUR hingga Menjadi Rp 320 Triliun di 2026
Per Oktober, volume penjaminan Jamkrindo telah mencapai Rp 206,53 triliun. Perusahaan telah menjamin 4,7 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM-K) di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui penjaminan tersebut, Jamkrindo turut berperan dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 15,2 juta orang, yang menggambarkan luasnya dampak ekonomi dan sosial yang diberikan perusahaan.
Capaian ini menegaskan peran strategis Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif, khususnya bagi UMKM dan Koperasi.
BACA JUGA : Mayoritas Saham Emiten Emas Merosot di Tengah Isu Penerapan Bea Keluar Ekspor Emas
Plt Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, menegaskan bahwa pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh insan Jamkrindo dalam memperkuat proses bisnis dan kualitas layanan penjaminan.
Ia bilang, Jamkrindo terus mengambil peran sebagai katalisator pertumbuhan UMKM-K melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah.
Kinerja keuangan yang solid ini mencerminkan penguatan tata kelola, transformasi proses bisnis, serta percepatan digitalisasi layanan penjaminan di Jamkrindo. Lebih jauh, capaian ini menunjukkan komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha, memperluas kesempatan kerja, dan menciptakan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat, ujar Abdul Bari dalam keterangannya, Selasa (18/11/2025).
Abdul Bari menambahkan bahwa Jamkrindo akan terus memperluas kontribusi melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), skema penjaminan komersial, serta produk suretyship untuk mendukung proyek pembangunan dan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Hal ini sejalan dengan arah strategis perusahaan dalam mendukung pencapaian Asta Cita Pemerintah, khususnya terkait penguatan kewirausahaan, pemerataan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Abdul Bari menyampaikan bahwa Jamkrindo berupaya menjaga keberlanjutan kinerja keuangan sekaligus memperluas dampak sosial bagi masyarakat. Upaya tersebut ditempuh melalui inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi strategis agar layanan penjaminan semakin cepat, mudah, dan terpercaya bagi pelaku usaha.
Selain itu, Jamkrindo terus memperkuat pemberdayaan UMKM-K melalui program literasi, pelatihan, dan pendampingan. Program ini mencakup peningkatan kompetensi, edukasi pengelolaan keuangan, penguatan kapasitas digital, hingga dukungan promosi usaha.
Seluruh inisiatif tersebut menegaskan fokus Jamkrindo untuk tidak hanya menjadi penjamin, tetapi juga mitra strategis dalam membangun ekosistem pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.